Pelabuhan Donggala Perlu Difungsikan untuk Dukung KEK

19-06-2014 / KOMISI V

Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah mulai beroperasi dari tahun 1978. Dengan beroperasinya Pelabuhan Pantoloan, mengakibatkan Pelabuhan Donggala, yang sebelumnya berperan menjadi pelabuhan utama menjadi terlupakan. Sehingga, perlu ada upaya agar Pelabuhan Donggala tetap berfungsi dan mendukung kegiatan ekonomi Palu yang telah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus.

“Pelabuhan Donggala ini memang pelabuhan lama. Tapi, jangan sampai pelabuhan yang lama ini jadi tak berfungsi lagi, karena masih punya potensi. Sehingga, perlu ada pembagian fungsi. Pelabuhan Donggala menjadi pelabuhan penumpang, Pelabuhan Pantoloan difokuskan pada pelabuhan kargo dan peti kemas. Jadi saling dukung,” jelas Anggota Komisi V Hetifah, saat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (17/06).

Politisi Golkar ini menilai, pelabuhan Pantoloan dibangun karena memang kapasitas Pelabuhan Donggala sudah melebihi daya dukungnya. Namun, Pelabuhan Donggala harus masih tetap berfungsi, dan melayani pelabuhan rakyat.

“Walaupunjumlah penumpang kapal memang menurun, namun tidak semua wilayah bisa dijangkau angkutan udara atau darat, mungkin hanya bisa dijangkau menggunakan kapal.Kalau tidak tersedia pelabuhan, mau bagaimana? Mesti ada angkutan perintis. Mungkin tidak menguntungkan secara ekonomis, tapi perlu untuk aksesbilitas dan mobilitas rakyat terjamin,” imbuh Politisi asal Dapil Kalimantan Timur ini.

Sementara itu, Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VDPRMuhidin M Said menyarankan,banyaknya pelabuhan di Sulteng ini perlu dioptimalkan kembali. Sehingga, kegiatan ekonomi pun dapat berjalan secara maksimal.

“Komisi V sudah berjuang, dan anggarannya cukup besar, sehingga bisa dikatakan sebagian besar infrastruktur di Pelabuhan Donggala sudah jadi. Kalau bisa Pelabuhan Donggala nanti jadi pelabuhan rakyat, atau pelabuhan-pelabuhan penumpang, dan Pelabuhan Pantoloan kita arahkan untuk menjadi pelabuhan peti kemas. Kedepannya, jika kita lakukan, akansemakin bagus, pelabuhan akan semakin baik,” ujar Muhidin.

Politisi Golkar ini menambahkan, kedua pelabuhan ini akan terus dikembangkan dan ditingkatkan. Dengan adanya dua pelabuhan ini, ia mengharapkan angkutan laut, baik untuk penumpang maupun kargo dapat semakin baik.

Berdasarkan informasi dari Kepala Otorita Pelabuhan Pantoloan I Nyoman Gede Saputra, sebelum Pelabuhan Pantoloan dibangun, pelabuhan utama diperankan oleh Pelabuhan Donggala. Seiring dengan meningkatnya arus perdagangan melalui angkutan laut baik dalam dan luar negeri, kegiatan Pelabuhan Donggala mengalami peningkatan sehingga perlu diimbangi dengan sarana dan prasarana yang memadai untuk kelancaran arus kapal barang dan penumpang.

Namun, karena terbatasnya wilayah darat untuk pengembangan daerah kerja Pelabuhan Donggala serta pertimbangan segi geografis, maka perlu segera dibangun pelabuhan baru sebagai alternatif.Sejak beroperasinya Pelabuhan Pantoloan, kegiatan Pelabuhan Donggala lebih diarahkan untuk pelayaran rakyat.(sf), foto : sofyan efendi/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...
Saadiah Tegaskan Pentingnya Ketahanan Air di Wilayah Kepulauan
04-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Sabtu...
Jembatan Pulau Balang yang Akan Jadi Rest Area Harus Fokus Pada Keselamatan
30-07-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, IKN – Jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi penghubung vital antara Kota Balikpapan dan Kawasan...